Halo Sobat Belajar Office. Pada artikel sebelumnya admin sudah membahas Aplikasi stok barang menggunakan rumus Excel. Kali ini admin akan membahas update terbaru dengan sedikit penambahan dari Aplikasi Stok Excel Dengan Dua Harga Penjualan Berbeda jadi ada harga jual grosiran dan harga ecerannya yang berbeda. Pada contoh aplikasi stok ini admin buat harga jual lusinan dan harga jual satuan yang berbeda. Seperti misalnya jika ada yang membeli barang dalam jumlah banyak contohnya 1 lusin maka harganya lebih murah, dari pada yang membeli eceran 1 pcs.
Langsung saja berikut ini cara membuatnya:
Rumus-rumusnya masih sama dengan aplikasi stok pertama, hanya ada beberapa penambahan sepeti stok awal harga jual lusinan.
Sheet1 diberi nama “input barang”
Sheet ini digunakan untuk menginput data barang meliputi : no, kode barang, nama barang, harga beli satuan, harga jual satuan, terdapat penambahan untuk harga jual lusinan (grosir), ada juga stok awalnya dan jml barang kolom ini inputnya dari sheet2 (tambah stok) jadi ketika barang diinput di sheet2 jumlah akan terakumulasi otomatis ditambah dengan stok awal.
Pada contoh ini untuk harga beli admin asumsikan penjual hanya menyetok barang dengan jumlah grosiran pada contoh tersebut lusin.
Rumus yang digunakan rumus Excel SUMIF
pada cell E5 ketikan rumus
=SUMIF(‘tambah stok’!C:C;B6;’tambah stok’!E:E)+D6
Sheet2 diberi nama “tambah stok”
Sheet2 ini digunakan untuk input menambah stok barang, terdiri dari kolom sebagai berikut : no, tanggal, kode barang, nama barang, jumlah
Tanggal untuk input tanggal kapan barang ditambah stoknya
Kode Barang supaya lebih praktis, dibuat data validation dengan list drop down dengan data dari sheet1 kolom kode barang sehingga praktis tinggal pilih saja.
Nama barang dibuat otomatis muncul ketika kode barang diinput.
Rumus yang digunakan Vlookup tipe False, kemudian disempurnakan dengan rumus IFERROR tujuanya untuk menghilangkan pesan error, sehingga format tampil bersih dan lebih rapih.
Rumusnya :
=IFERROR(VLOOKUP(C5;’input barang’!B:C;2;FALSE());” “)
Jumlah digunakan untuk menginput jumlah barangnya, sekali lagi admin asumsikan bahwa input stoknya dalam jumlah grosiran pada contoh ini lusinan
sheet3 diberi nama “penjualan”
Sheet3 ini digunakan untuk input penjualan barang perharinya, terdiri dari kolom no, tgl, kode, nama barang, jml, satuan, harga jual, total harga.
untuk kode barang bisa dibuat sama seperti di sheet2 gunakan Data validation.
Nama barang dan Harga Jual dibuat juga otomatis dengan rumus vlookup digabung iferror supaya rapih
rumusnya :
Nama barang
=IFERROR(VLOOKUP(C5;’input barang’!$B:$F;2;FALSE());” “)
jumlah
Untuk input jumlah penjualan barang, selanjutnya pilih satuanya : Lusin atau pcs
Harga jual
Pada klom ini tentunya rumusnya harus dibuat supaya bisa menampilkan harga Lusin atau satuan dengan menggunaka rumus IF dan Vlookup dari sheet input barang.
=IFERROR(IF(F5=satuan!$A$4;VLOOKUP(C5;’input barang’!$B:$H;7;FALSE());VLOOKUP(C5;’input barang’!$B:$H;6;FALSE()));””)
Total Harga
= Jml * Harga jual
Rumus disempurnakan dengan IFERROR
=IFERROR(E5*G5;””)
Total Penjualan
=SUM(H:H)
sheet4 dengan nama “laporan”
Dari sheet ini kita bisa memantau penjualan, keutungan, stok tersedia dll
Sheet laporan terdiri dari kolom : no, kode barang, nama barang, harga beli (lusin), jumlah terjual, sisa stok, jumlah penjualan lusin, jml penjualan psc, total penjualan dan keuntungan.
Kode barang, nama barang, harga beli sama dengan sheet1 “input barang”
Jml terjual rumusnya
=IF(ISBLANK(‘input barang’!B6);””;(SUMIFS(penjualan!E:E;penjualan!F:F;satuan!$A$4;penjualan!C:C;B6)*satuan!$B$4+SUMIFS(penjualan!E:E;penjualan!F:F;satuan!$A$3;penjualan!C:C;B6))/satuan!$B$4)
Sisa Stok
=(‘input barang’!E6)-E6
Jml Penjualan (lusin)
=SUMIFS(penjualan!H:H;penjualan!F:F;satuan!$A$4;penjualan!C:C;laporan!B6)
Jml Penjualan (pcs)
=SUMIFS(penjualan!H:H;penjualan!F:F;satuan!$A$3;penjualan!C:C;laporan!B6)
Total Penjualan
=G6+H6
Keuntungan
=IFERROR(I6-(D6*E6);””)
sheet5 dengan nama “satuan”
Pada aplikasi stok update ini juga sudah disetting jika sobat ingin menganti satuan untuk grosirannya misalnya bisa diganti dengan rim, kodi, pak dsb.Untuk yang lusinan sedangkan yang Pcs tidak bisa diganti. kemudian jumlnya juga harus diganti misalnya kodi jml 20.
untuk file yang sudah jadi bisa sobat download pada link dibawah ini
File ini masih dalam tahap uji coba, dan masih banyak kekurangan, jika masih ada error atau salah perhitungan silahkan laporkan pada kolom komentar, dan bisa dikembangkan lagi sesuai dengan kemauan masing-masing.
Terimakasih semoga bermanfaat.
untuk sheet tambah stok,jika harga pembelian pertama berbeda dgn pembelian seterusnya,itu bagaimana solusinya?
maaf klo speti itu belum tau/ketemu logical rumusnya sob.
Kalau APLIKASI STOK EXCEL DENGAN TIGA HARGA PENJUALAN BERBEDA bagaimana pak?
Harus ditambah rumus ifnya lagi
mas jika untuk inventory inbound dan outboun beserta total stock dan penempatan stock apakah bisa digunakan formulanya mas
bisa minta diemailkan mas bro ke achmadfathoni74@gmail.com trims
menambahkn rums ifnya gmn
menambahkn rumus ifnya gmn?
Maksudnya mau ditambah sperti apa ya?
Kenapa di aheet tambah stok bisa terbaca kode hanya 18 item saja. Mohon bantuaanya bang.
kalau yang satuan dibikin 3 satuan gmn mas? jadi mau dibikin satuan, lusinan, sama kodian
mas mau tanya kenapa saya pas masukin rumus ini =SUMIF(‘tambah stok’!C:C;B6;’tambah stok’!E:E)+D6 ko malah muncul open file ya mas? mohon bantuan nya.
Klo Kita Hitung Harga Bertingkat gimana bg…
Mas Edi kalo buat aplikasi perhitungan stok tapi penjualannya dengan dua sistem “Tunai dan Non Tunai” jadi di laporan ada dua jenis juga “Tunai dan Non Tunai”.
Saya sudah download aplikasi stok barang,tapi pada menu penjualan kan tidak semuanya tunai mas ada juga yang non tunai/Kredit,,,jadi yang sudah bisa kita hitung sebagai keuntungan adalah penjualan yg tunai,sedangkan yang non tunai belum bisa kita kategorikan sebagai keuntungan,?
Ijin download filenya gan, saya mau pelajaei dulu 🙏🙏
mantabs terimakasih sharingnya..
misalkan A = Jenis Barang.. B = Warna … C = Jumlah Terjual..
A1 = Pot 35 B1 = Hitam C1 = 3
A2 = Pot 35 B2 = Putih C2 = 2
A3 = Pot 35 B3 = Hitam C3 = 2
A4 = Pot 35 B4 = Putih C4 = 3
Bagaimana pengetahui Pot 35 Hitam terjual berapa pcs?